TAMBAHAN MATERI DARI SCAN BUKU " eVOlUsi oRgANiK "
KARYA ; Drs.LUD WALUYO
Evolusi COSMOZOIK
Individu yang berhasi] hillah yang mempunyai peluang lebih besar untuk me]anjutkan keturunan, dan sekaligus mewariskan ciri-cirinya pack generasi turunan. Sebaliknya individu yang kurang berhasil, larna kelamaan akan tersisih dan generasi ke generasi. Charles Darwin mengartikan seluruh proses tersebut di atas sebagal adanya seleksi akin di lingkungan makhluk hidup. Dan generasi ke generasi penistiwa seleksi alam mi menyebabkan sebagian individu menjadi semakin adaptif, sedangican yang lainnya akan tersisih, Dalam hubungan dengan mi, Herbert Spencer, memperkenalkan istilah “yang
tetap hidup lestari adalah yang paling sesuai”, Lingkungan yang Terus Berubah
Dan waktu ke waktu, komponen atau faktor-faktor lingkungan terus berubah; mi adalab suatu kenyataan. Misalnya, perubahan iklixn, penibahan geografis, atau fluktuasi cadangan makanan dan sebagamnya. Dalam situasi yang demikian, makhluk hidup hams terus menerus mengadakan penyesuaman melalum “Struggle for existence” yang tiada hentmnya. Dengan kata lain, peristiwa seleksi alazn benlangsung tiada hentmnya. Dan sebagam akibatnya pack generasi tertentu, akan muncul individu (kelompok) individu yang mezniliki cini-ciri semakin adaptif, serta spesifik bagi situasi lingkungan yang melingkupinya Individu (kelompoic individu) semacam inilah dapat berbeda cmicininya dan individu merupakan cikal bakal pada beberapa generasi sebelurnnya, Inilah tanda adanya perubahan yang menuju ke terbentuknya jenis atau spesies barn.
Evolusj Organhlç Terjadi Karega Peristiwa Seleksj Alam
Atas dasar Iaktayang telah diungkapkan di abs. Darwin mengajukan
pendaptnya yang menolak “Pninsip Ketidakubahan Jenis” (The immuta-. bility of Species). Pendapat Darwin inilah yang lebih dikenal dengan Teori Seleksi Alam, yang kemudian secara utuh dan Iengkap dalam karya monunientalnya “On The Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races”. Makna utama dan wawasan Darwin dalain teoni mi adalah bahwa evolusi organik terjadi karena peristiwa seleksi alarrt,
Dalam hubungannya dengan Teori Seleksi Alam Darwin, terdapat kesan yang cukup kuatbahwa penisitiwa seleksi alam adalah subab utama terjadinya evolusi;disampingitu,peristiwaseleksialamdiartikansebagaisuaturjuangan atan perkelahian langsung antar individu sejenis atau antar spesies. Kesan pendapat semacam itulah, ternyata mnendapat banyak tantangan dan knitilç untuk pengembangan dan penyempurnaan.TSA Darwin selanjutnya. Namnun demikian hams diakui, bahwa ‘ISA Dawin memniliki alasan yang demikian kuat; oleh karena itu TSA Darwin masih tetap dipergunakan sebagai sumnber penjelasan yang paling mungkin tentang penistiwa adaptasi tumnbuhan dan hewan.
2.. Neodarwinisme
Neodarwinisme merupakan hasil pengembangan dan penyempumnaan Teori Seleksi Akin Darwin.
a. Kritik terhadap TSA Darwin
Bahwa penistiwa seleksi alani diartikan sebagai satu perjuangan atau perkelahian langsung antar individu. Hal mi dilontarkan oleh Herbert spencer sebagai berikut: “Nature as red in toothand•claw”. Knitik terhadap arti seleksi alam seperti itu adalah hakekat seleksi alam
Evoiusi ORCANIK
tidaklah sesederhana semacam itu, seleksi alam seperti itu tentu saja
terjadi. —
S
Dasar teori seleksi alam adalah reproduksi diferensial, hanya individuindividu yang paling adaptif saja yang akan menghasilkan generasi turunan yang berdaya hidup tinggi. Dalam hal mi boleh jadi beberapa individu tumbuh dan berkembang lebih cepat daripada yang lainnya. Beberapa individu boleh jadi lebih toleran terhadap kekeringan, sehiugga dapat menghasilkan turunan yang jauh Iebih banyak daripada yang tidak toleran.
• Pandangan bahwa seleksi alam sebagai sebab utama terjadinya evolusi mendapat kritikan atau sanggahan pula. Perlakuan percobaan oleh Johansen (1909) dengan kacang; menunjukkan bahwa peristiwa seleksi alam tidak akan berpengaruh pada populasi pada beberapa generasi turunan. Kesimpulan dan percobaan tersebut mengatakan populasi tidak akan berubah karena peristiwa seleksi alam.
• Beberapa ahli genetika berpendapat, justru penyebab-penyebab mutasilah yang dipergunakan untuk menjelaskan peristiwa evolusi. Dalam hal mi, T.H. Morgan berpendapat sesungguhnya peristiwa seleksi alam tidak perlu diperhatikan.
• Kritik terhadap anggapan bahwa peristiwa seleksi alam merupakan sebab utama evolusi, adalah seperti diuraikan sebagai berikut: “Tidak sedikit ciri-ciri atau struktur yang sangat konstan yang digunakan para ahli sistematika, sebagai acuan pembeda antar jenis (spesies) tern yata kurang bahkan tidak berguna sama sekali bagi peniiliknya; sebaliknya berdaya gunanya suatu struktur, adalah suatu hal yang sangat esensial dalam TSA Darwin”. Terhadap kritik mi, Darwin
dan pengikutnya berpendapat bahwa sesungguhnya tidak selalu kita ketahui apakah suatu cir.i atau struktur itu berguna atau justru tidak bergunanya suatu ciri mungkin saja erat hubungannya dengan ciri lain yang telah terbukti berdaya guna. Akan tetapi tidak mungkin, bahwa semua ciri yang demikian banyak dan tidak berguna itu dijelaskan hanya dengan penjelasan tersebut.
b. Pandangan Baru terhadap Teori Seleksi Alam Darwin
Bila kita menelaah berbagai referensi lebih jauh, terlihat bahwa rnasih ada kritik-kritik lain. Semuanya menunjukkan bahwa nampaknya perisitiwa seleksi alarn, sesungguhnya tidaklah cukup sempurna untuk menjelaskan evolusioner dan seluruh ciri atau struktur. Atau peristiwa seleksi alam bukanlah sebab utama terjadinya evolusi organii; peristiwa seleksi alam bukan sebab utama terjadinya evolusi organik; peristiwa seleksi alam buka sebab utama atau pertama terjadinya evolusi organik. Suatu peristiwa seleksi baru dapat berlangsung, bila terlebih dahulu telah ada keanekaragaman (varian) antar individu. Atau dapat dikatakan bahwa, peristiwa seleksi alam hanyalah sebagai faktor yang mengukuhkan varian-varian yang sesuai, dan bukanlah sebagai faktor yang inenjadi sebab timbulnya varian-varian yang sesuai.
‘Dalam hubungan dengan mi sebagian para ahli biologi berpendapat bahwa perisitowa seleksi alam hanyalah sebagai faktor pengarah dan faktor pembatas atas varian-varian yang telah ada. Oleh karena itu, terjadinya evolusi organik penyebanya adalah varian.
Bahwa peristiwa seleksi alam berperan hanya sebagai faktor yang rnengukuhkan varian. Hal mi dikatakan oleh Darwin sebagai berikut: “Some have even imagined that natural selection induces variability, whereas it implies
Evotusi OROANIK
only the preservation of such variations as arise and are beneficial to being under its conditions of life” .— Pandangan yang mengatakan perisitiwa seleksi alam bukanlah merupakan sebab utama evolusi organik, tetapi hanya berperan sebagai faktor pengarah dan faktor pembatas, adalah hash pengembangan dan penyexnpurnaan Teori Seleksi Darwin, yang dikenal dengan Neodarwinisme, Para tokohnya antara lain:
• Theodosius Dobzansky (ahli genelika populasi).
• G.G. Simpson (palaentologvertebrata).
• Ernst Mar (ahli sistematika).
Pada saat ml telah diketahui, bahwa penyebab dan variasi makhluk hidup adalab, antara lain:
Peristiwa Rekombinasi gen
Pada makhluk hidup yang berkembangbiak secara kawmn, bahwa rekonibinasi gen adalah penyebab dati timbulnya variasi individu (ingat Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II dan peristiwa fertilisasi yang berlangsung secara acak.
Peristiwa Mutasi Gen
Penyebab dan inutasi adalah bermacam-macam faktor Iingkungan. Sehingga secara singkat dapat dikatakan, bahwa rekombinasi gen dan macam-macam faktor lingkungan adalah sebab utama peristiwa evolusi organik; dan peristiwa seleksi alam berperan sebagal faktor pengarah dan faktor pembatas.
si ORCANIK
Pada saat mi, telah diketahui dan bahkan telab dilaksanakan perlakuan mutasi secara sengaja yang dikenakan pada tumbuhan maupun hewan; perlakuan mi dikenal sebagai perlakuan mutasi buatan yang biasanya dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu. Dengan demikian, jawaban di atas pertanyaan kedua sudah jelas, yakni bahwa mutasi dapat dibuat secara sengaja.
Perlakuan-perlakuan silangan dan seleksi yang dirancang untuk menemukan bibit-bibit unggul baru di bidang pertanian peternakan, dan perikanan adalah bukti yang menunjukkan bahwa varian-varian baru memang dapat dibuat secara sengaja melalui peristiwa; untuk tujuan penemuan bibitbibit baru tidak mustahil perlakuan rekombinasi, seleksi dipadukan dengan perlakuan mutasi buatan.
Dengan demikian, pertanyaan pokok terdahulu telah terjawãb, yakni bahwa manusia memang dapat memanfaatkan hubungan antara evolusi, genetika, dan lingkungan demi kepentingan hidupnya. Terlihat bahwa manusia memanfaatkan hubungan tersebut melalui bermacam-macam rekombinasi, seleksi, dan mutasi buatan.
Menurut G.G. Simpson, 1971, manfaat terapan dan pengetahuan yang tenus meningkat tentang evolusi makhluk hidup, pada saat mi sudah jelas diketahui, sekalipun belum pernah apakah kita berhasil/ tidak berhasail mernanfaatkannya. Adapun perubahan semacam itu disebabkan oleh penibahan atau perkembangan lingkungan dan mutasi.
Sampai sekarang pemanfaatan hubungan antara evolusi, genetika, dan lingkungan tidak hanya terbatas pada usaha pengadaan kebutuhan manusia melalui bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Sudah terbukti bahwa
telah ada usaha pemanfaatan hubungan tersebut yang diarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan atau perubahan populasi manusia dengan ciri, sifat yang dikehendaki secara terkontrol, yang dikenal dengan istilah eugenika. Sehubungan dengan pemanfaatan hubungan yang dikenal dengan nama eugenika, dewasa mi terdapat banyak contoh yang bersifat kontroversial, dimana ada pula ilmuwan yang prinsipil nampaknya tidak sependapat.
b. Beberapa Contoh Pernanfaatan dan 1-lasil Pemanfaatan Hubungan antara Evolusi, Genetika, dan Lingkungan
Dewasa mi harus diakui bahwa kelangsungan penyediaan kebutuhan pangan, sandang, papan, dan lain-lain (misalnya kebutuhan atas keindahan) sangat bergantung pada keberhasilan pemanfaatan hubungan antara evolusi, genetika, dan lingkungan. Hasil pemanfaatan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan; misalnya penyediaan bibit unggul, pengolahan lahan, dan penyiapan kondisi lingkungan yang mendukung. Semua perlakuan dilaksakan antara lain karena peningkatan jumlah penduduk dan evolusi budaya.
Karena populasi manusia terus-menerus niengalami peningkatan menuju situasi eksplosi populasi dan evolusi frudaya, jumlah dan kualitas produksi pertanian, peternakan, dan perikanan yang sebelumnya sudah ditingkatkan masih serasa belum mencukupi kebutuhan; keadaan tersebut semakin parah akibat tidak Iancarnya distribusi produksi karena berbagai sebab. Macam- macam cara peningkatan produksi (secara kuantitatif dan kualitatif) terus dilakukan. Cara-cara tersebut antara lain:
• Perbaikan bibit melalui perakitan —
• Perbaikan dan pengolahan lahanhpenangan masa tanam dan pascapanen.
0,9 A
0,81 PA
009M
Beda dan perhitungan di atas “Punnet square” ialah sperma tidak dihasilkan oleh satu indiovidu jantan dan satu individu betina, oleh sernua binatang jantan dan betina yang ada pada suatu populasi. dan setiap macam sperma dan telur ditunjukkan pada sumber verti horizontal. Hasil di atas .menunjukkan bahwa frekuensi hornozigot do (AA) di dalam populasi adalah 0,81 dan frekuensi heterozigot adalah C dan frekuensi resesif genotif (aa) adalah 0,01,
Dengan demikian, kita telah mengetahui sifat gene pool dan populasi hipotesis di atas, pada generasi waktu mi. Pertanyaan selanjutnya adalah apnkah frekuensi gen yang didapatkan pada populasi di atas akan berubah detigan perubahan-perubahan generasi. Atau dengan perkataan lain, apakah populasi inengalami evolusi. Mungkin kita akan mengambil kesimpulan bahw.i alel yang berfrekuensi rendah yakni a akan terus turun dan leyap dan popLilasi. Perkiraan mi tidak betul. Frekuensi alel yang jarang tidak ditakdirkan uLituk lenyap dan mi dapat kita lihat dan perhitungan di bawah mi.
Kita ketahui bahwa frekuensi gene pool dan generasi ke generasi pada waktu mi (populasi hipotesis) adalah 0,9 dan 0,1; dan prbandingan genotip adalah 0,81; 0,81, dan 0,01. Dengan angka-angka mi kita akan mendapatkan harga yang sama pada generasi berikutnya. Hasil yang santa mi akan kita jumpai pada generasi seterusnya, frekuensi genetis dan perbandingan genotip tidak berubah. Dapat kita simpulkan bahwa perubahan evolusi tidak Wrjadi.
Telur
0,9 A
0,1 a
Sperma
0,1 a
009 Pa
0,01 a
da
lire
Hal mi dapat diketahui oleh Hardy (1908) dan Cambnige University dan Weinberg dan Jerman yang bekenja secara terpisah. Secara singkat dikatakan di dalam rumus Hardy-Weinberg.
“Di bazoah suaLu kondisi yang stabil, baikfrekuensi gen man pun perbandingan
genotip akan tetap (konstan) dan genenasi ke generasi pada populasi yang
berbiak secara sekszjal”.
c. Kondisi yang Diperlukan untuk Kesetimbangan Genetis
Penlu diteliti apakah yang dimaksud dengan kondisi pada hukum HardyWeinberg, sehingga menyebabkan gen pool dan suatu populasi benada didalam kesetimbangan genetis. Kondisi tersebut digambarkan sebagai benikut:
• Populasi harus cukup besar, sehingga suatu faktor kebetulan saja tidak mungkin mengubah frekuensi genetis secara berarti.
• Mutasi tidak boleh terjadi, atau harus terjadi kesetimbangan secara mutasi.
• Harus tidak terjadi emigrasi dan imigrasi.
• Reproduksiharus sama sekali sembarang (random).
Secara teonitis, suatu populasi harus begitu besar sehingga dapat dianggap bukan merupakan faktor penyebab dan perubahan frekuensi genetis. Dalarn kenyataan, tidaklah ada populasi yang besarnya tidak terbatas, tetapi beberapa populasi alami dapat cukup besar sehingga perubahan sedikit saja tidak cukup menjadi penyebab dan perubahan yang berarti pada frekuensi genetis gene pool mereka.
Suatu populasi produktif yang tendiri lebih dan 10.000 anggota yang dapat benbiak, mempunyai kemungkinan besan tidak dipenganuhi secara beranti oleh perubahan sembarang. Tetapi frekuensi genetis pada suatu populasi kecil yang tenisolasi, misalnya kurang dan 100 anggota yang dapat, sangat mudah untuk tenkena fluktuasi sebarang, yang dapat m’nuju kepada lenyapnya suatu alel
dan gene pool, meskipun alel itu merupakan alel superior. Di dalam populasi yang demikian, ternyata hanya terdapat sangat kecil alel yang mempunyai frekuensi antana, rupanya semua alel itu mempunyai kecenderungan untuk hilang dengan segera atau tertahan sebagai satu-satunya alel yang ada. Dengan perkataan lain, populasi kecil mempunyai kecenderungan besar untuk menjadi homozigotik, sedangkan populasi besar cenderung untuk lebih bermacam-macani.
Jadi suatu kesempatan dapat menyebabkan perubahan evolusi di dalam populasi kecil, tetapi perubahan mi kadang-kadang disebut juga genetic drift atau pergeseran genetis tidak dipengaruhi secara besar oleh adaptivitas relatif dan berbagai gen. Hal mi disebut sebagai evolusi pertengahan (atau intermediate evolution). Syanat kedua bagi kesetimbangan genetis yaitu tanpa adanya mutasi atau adanya keseimbangan mutasi mungkin tidak dijumpai pada suatu populasi.
Mutasi selalu terjadi, tidak ada suatu cara apapun untuk mencegahnya. Hampir semua gen mungkin mengalami mutasi sekali pada 50.000 sampai 10.000 pembelahan; kecepatan mutasi bagi berbagai-bagai gen berbeda. Sangat jarang mutasi alel dengan sifat sama dapat smapai mencapai kesetimbangan. Jadi jumlah mutasi maju janang sekali sama dengan mutasi balik di dalam suatu kesatuan waktu. Contoh: mutasi alel A ke alele a adalah mutasi maju, sedangkan mutasi dan a Ice A adalah mutasi mundur.
A mutasi maju —
Mutasi mundur .a
Kecepatan dan kedua mutasi mi jarang sekali akan terjadi dalam keadaan yang sania-sama betul sama, salah satu mutasi yang akan tenjadi lebih sening.
Tekanan mutasi mi akan cenderung untuk menyebabkan pergeseran penlahanlahan pada frekuensi genetis di dalam populasi. Alel yang Iebih stabil akan cenderung untuk bertambah frekuensinya, sedangkan alel yang mudah bermutasi akan cendenung untuk berkurang frekuensinya, kecuali kalau ada faktor lain yang mengubah tekanan. mutasi mi. Meskipun tekanan mutasi selalu ada, tetapi mungkin sekali bahwa mi merupakan faktor utma yang dapat menghasilkan perubahan pada frekuensi genetis di dalam suatu populasi. Mutasi berjalan begitu lambat sehingga kalau beraksi secara tunggal akan membutuhkan waktu yang lama sekali untuk menimbulkan suatu perubahan nyata (kecuali dalam hal poliploidi). Mutasi tenjadi secara sebarang random) dan seningkali cenderung untuk mengarah pada jurusan yang berbeda dan faktor-falctor lain yang menyebabkan organisme sesungguhnya harus berevolusi.
Mutasi meinpertinggi variabilitas sehingga den gun demikian merupakan bahan (tutu material) yang segera ada.untuk evolusi, tetapi jarang menen tukan utah atau sifat dari perubahan evolusi.
Kalau gene pool hanus di dalam keadaan seimbang, sudah barang tentu imignasi dan populasi lain tidak boleh teijadi kalau hal mi akan menyebabkan tenjadinya pemasukan gen banu. Hilangnya gene pooi secana emigrasi harus tidak boleh terjadi. Sebagian besar populasi alami mungkin paling sedikit mengalami migrasi genetis di dalam jumlah yang sangat kecil, dan faktor mi menambah tenjadinya vaniasi yang cenderung untuk mengacaukan keseimbangan Hardy-Weinberg. Sangat disangsikan akan adanya suatu populasi yang bebas dan mignasi genetis dan pada bebenapa kejadian dimana migrasi genetis terjadi, hal mi teijadi begitu kedil sehingga dapat diabaikan sebagai fakton yang menyebabkan pengesenan frekuensi genetis. Itulah sebabnya dapat kita simpulkan bahwa syanat ketiga untuk keseimbangan genetiskadang-kadang terjadi di alam. Kondisi untuk keseimbangan genetis di dalam populasi adalah perkembang balkan atau reproduksi yang random. Reproduksi atau perkembangbiakan tidak hanya bertanggunjawab atas kelangsungan reproduksi dan popkiasi. Seleksi pasangan, efisiensi dan frekuensi proses perkawinan, fertilitas, jumlah zigot yang terjadi pada setiap perkawinan, prosentase zigot yang menuju ke arah pertumbuhan embrio dan kelahiran berhasil, kemampuan hidup keturunan sampai mencapai umur untuk berbiak. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung pada keturunannya dalam arti keselamatannya atau efisieni dan reproduksi. Bila reproduksi merupakan sesuatu yang sama sekali random, maka semua faktor yang mempengaruhi harus rahdom, yakni tidak tergantung dan genotip.
Keadaan tersebut di atas mungkin tidak dijumpai padasuatu populasi. Faktor-faktor tersebut mungkin selalu berhubungan dengan genotip, yakni
genotip dan organisme ang mempengaruhi pasanganya dan semua hal yng- disebutkan di atas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tidak a4 ‘aspek
reproduksi yang sama sekal,i tidak mempunyai hubungan dengan gTotip.
Reproduksi tidak sebarang (nonrandom) adalahhukumumum. Reproduksi
di dalam anti luas adalah seleksi alam. Jadi seleksi selalu bekerja pada semua
populasi. Sehingga kalau kita simpulkan, empat kondisi yang diperlukan untuk
keseimbangan genetis yang diusulkan oleh hukum Hardy-Weinberg adalah:
• Ditemukan pada populasi besar,
• Tidak pernah dijumpai mutasi,
• Tanpa migrasi,
• Reproduksi random tidak pernah dijumpai.
Snafu keseimbangan yang Iengkap di dalam gen pool tidak pernak dijunipai; perubaban secara evolusi adalalt sifat-sifat fundamental dan kehidu pan suatu populasi.
dapat mengemukakan bagaimana pendapat sekelompok orang dan bagaimana pula mengenai pendapat dan kelompok yang lain, dan bukan hanya pendapat kita sendiri. Apabila niánusia memang berasal dan kera sekalipun, para ahli evolusi tidak akan dapat membuktikannya. Metode demikian kita kenal dengan metode pendekatan. Jadi dalani membuktikan evolusi kita tidak inenggunakan pendekatan metode pembuktian.
Salah satu definisi evolusi adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Pada dasarnya evolusi tidak untuk mernbuktikan apakah suatu jenis berasal dan jenis yang lain. Memang menurut Darwin, suatu organisme berasal dan organisme yang lain. Tetapi pembuktian bahwa suatu jenis berasal dan jenis yang lain tidak pernah dapat dibuktikan. ‘øng dipelajari dalam evolusi adalah proses perubahannya.
Kita yang hidup pada masa sekarang tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti mengenai apa yang terjadi pada masa yang lalu, Oleh karena itu, digunakan data fosil dan data dan organisme yang hidup pada masa kini. Bukti yang digunakan untuk mempelajari perubahan akan ditinjau dan banyak segi, yang dapat memberikan petunjuk mengenai apa yang tenjadi padamasa lalu. Suatu sifat akan berevolusi sesuai dengan perkembangan waktu dan tempat. Dengan menggunakan data fosil dan organisme aktuil mempunyai semua sifat terevolusi. Analisis yang dilakukan pada Primata primitif sampai dengan Pnimata yang maju, yakni manusia membenikan gambaran sebagai benikut:
a. Perkembangan Primata primitit ke Primata Maju
Hubungan antara tulang vertebra dan tenglwrak mengalami perubahan yang berangsur-angsur menuju titik berat tengkorak. Mula-mula hubungan mi terdapat di bagian tepi menjadi berada tepat di bawah, Perubahan
mi diikuti dengan perubahan cara benjalan dan empat kaki ruenjadi
dua kaki. Sejalan dengan perubahan mi, maka otot leherpun menjadi
lebih lemah, sedangkan panggul menjadi jauh lebih penting dan
kuat. Bentuk tengkorak yang memanjang dengan rahang besar, gigi
yang kuat dan niembentuk moncong mer4adi bertambah pendek. Rongga
hidung yang besar sekarang menjadi jauh lebih kecil.
Bola mata pada organisme non Primata tidak mempunyai tulang yang
nieliputmnya. Tetapi pada kera dan manusia, mata sudah sepenuhnya
terlmndung. Hal mi menunjukkan bahwa mata menjadi organ yang
sangat penting. Selamn itu, dapatpula dilihat bahwa mata yang menghadap
kesamping,menjadiberangsur-angsurmenghadapkedepan. Penglihatanpun
berubah dan dua dimensi inenjadi tiga dimensi, dan kemampuan
melihat warna meningkat dan hitam putih untuk membedakan gelap
dan terang menjadi mampu melihat hanipir semua spektrurn warna.
Hal mi erat kaitannya dengan cara hidup dan malam han menjadi
siang han. Selain itu, matapun dipenlukan untuk melihat makanan
diantara ranting-ranting pohon, dan untuk menyelinap dengan mudah
diantara hutan.
• Ujung jan bercakar secara berangsur-angsur berubah menjadi kuku.
Hal mi terlihat bahwa tupai mernpunyai cakar, sedangkan Pnimata
lebih lanjut niempunyai kuku yang tebal dan akhfrnya inanusia mempunyai
kuku yang tipis. Cakar mula-mu1a digunakan untuk mengais mencar
makan, Dengan berubahnya. cara hidup dan hidup di tanah inenjadi
kehidupan arboreal, maka cakar menjadi mengganggu kemampuar
bergerak dengan cepat di atas pohon. Kehidupanarboreallebihmembutuhkar
kemampuan memegang. Dengan demikian, tenjadi pula perubahar
18f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar